Bismillahirrahmanirrahim
Salah satu keistimewaan bulan ramadhan bahkan salah satu keistimewaan umat islam adalah adanya Lailatul Qadar. Lailatul Qadar adalah malam yang penuh kemuliaan dan penuh keberkahan serta malam kebahagian.
Allah swt menganugerahkan untuk umat islam Lailatul Qadar yang lebih baik dari seribu bulan. Karena usia umat islam lebih pendek dibanding umat2 yang lainnya.
Untuk menganugerahi umat islam kesempatan berusia panjang. Maka Allah swt memberikan kesempatan kepada setiap umatNya untuk meraih usia yang panjang tetapi dalam segi kualitasnya bukan kuantitasnya.
Karena itu sementara para ulama membedakan antara usia dan umur. Kalo usia adalah keberadaan kita di pentas bumi ini sedangkan umur adalah masa yang kita isi untuk memakmurkan jiwa kita.
lalu bagaimana meraihnya??? Dalam Alqur'an menjelaskan bahwa pada malam tersebut ada kedamaian (Qs. al-qadr 4-5).
Bila kita ingin meraih seribu bulan, maka kita harus menanam kedamaian terlebih dahulu dalam diri kita maupun terhadap orang lain dan lingkungan.
Jangan pernah berputus asa atau menggerutu jika kita kehilangan sesuatu. Yakinlah bahwa Allah dapat memberi kita lebih banyak dari sesuatu yang hilang itu.
Dengan kedamaian kita telah melangkah untuk bertemu dengan malam yang penuh damai dan ketika itu kita telah melangkah untuk meraih seribu bulan.
Malam seribu bulan merupakan impian kita untuk meraihnya.
Istri Rasulullah Aisyah bertanya kepada Rasulullah, “Wahai Rasulullah, pada malam-malam Lailatul Qadar, apa yang sebaiknya aku lakukan?”. Nabi menjawab, “Berdoalah dengan melafazkan, ALLAHUMMA INNAKA 'AFUWWUN TUHIBBUL 'AFWA FA'FU'ANNI (Ya Allah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, dan menyukai ampunan, maka ampunilah aku) ” (HR At Tirmidzi, Nasai dan Ibnu Majah).
Jika kita ingin mendapatkan pemaafan dari Allah swt, maka hidupkanlah rasa perdamaian kita terhadap manusia dan lingkungan. Karena Allah swt tidak akan memaafkan seseorang yang tidak bersedia memaafkan orang lain. Menurut Rasulullah saw bahwa Allah swt akan membantu seseorang selama seseorang itu membantu orang lain.
Ketika ada seorang sahabat Rasulullah yang enggan memberi maaf, turun ayat Al-qur'an yang menyatakan "'alatuhibbuuna yaghfirullahu lakum", yang maknanya "apakah kalian tidak suka Allah juga memaafkan kamu".
Dengan maaf memaafkan itu, maka lahirlah kedamaian. Dan kedamaian mempunyai 2 macam yaitu: damai aktif dan damai pasif.
Jika kita memberikan seseorang sesuatu yang membahagiakannya maka itu yang disebut kedamaian aktif. Sedangkan jika kita tidak menganggunya maka pada hakikatnya itulah yang disebut kedamaian pasif, cont: bila kita di dalam bis, walau tidak saling menyapa, selama tidak saling menganggu maka kita telah melakukan kedalamaian pasif.
Semoga kita dapat meraih malam lailatul qadar sehinggal lahir kedamaian abadi dalam diri kita dan orang2 di lingkungan kita. Amin... (UST. QURAISH SHIHAB).
HIDUP UNTUK YANG MAHA HIDUP
6 tahun yang lalu
0 komentar:
Posting Komentar