Salam...... pakabar kamu fren??? Duh udah lama ya kita ga saling say helo. Meskipun begitu semoga saja selama kita tidak saling menyapa, kamu2 yang sedang ada dimana2 saat ini selalu tetap dalam keadaan sehat wal'afiat. Amin.... Aq juga minta maaf wat fren2 yang mungkin selama ini selalu menunggu postingan terbaru dirumah mungil-q. Kemarin2 tuh....aq atit truzz di tambah lagi dengan kesibukkan yang memang pada saat itu tidak bisa aq tinggalkan. Dan juga keterbatasan waktu yang aq miliki, sehingga membuat waktu untuk bergelut dengan dunia blogger jadi terhambat. Dan akhirnya aq memutuskan untuk rehat sejenak dari dunia blogger. Akibat kelamaan rehatnya, ujung2nya berubah jadi malas hehehehehe....
Tapi lama2 muncul juga rasa kangen terhadap dunia blogger n khususnya ama fren2 di blogger. Lalu aq pun memutuskan untuk melanjutkan kembali meramekan postingan2 di rumah mungil-q :D.
Btw pernah ga fren mengalami yang namanya GOSIP.....???? Pasti deh ada diantara fren semua pernah mengalaminya ya kan??? Gosip tidak hanya berlaku dalam kehidupan selebritis saja, melainkan gosip dapat menimpa siapapun tanpa pandang bulu. Banyak orang yang merasa hidupnya terancam akibat gosip tersebut. Padahal belum tentu gosip yang beredar itu mengandung kebenaran.
Gosip kerap membuat seseorang menjadi bingung. Bingung ga tau mo ngapain. Apalagi bila gosip itu jauh dari kebenaran. Di tambah lagi jika gosip itu di buat dengan adanya maksud dan tujuan yang tertentu. Ada beberapa tips yang bisa kita terapkan, bila kita mengalami gosip tersebut tanpa membuat kehidupan kita terganggu.
1. Jangan emosional.
Ini merupakan tahap pertama yang mesti kita lakukan disaat kita di dera gosip yang tidak enak. Dan berusaha untuk selalu tetap calm down (tenang) dan berpikir jernih. Kita harus dapat mengendalikan diri sebisa mungkin. Karena, jika kita terpancing, bisa2 penyebar gosip tersebut akan tertawa riang.
2. Jangan cepat percaya.
Memang tidak dapat di pungkiri, ketika mendengar gosip tentang suami/ istri atau keluarga kita yang terbersit pertama kali adalah keinginan untuk mempercayainya. Hal itu sebenarnya hal yang lumrah. karena itu merupakan bentuk reaksi atas rasa kaget ketika mendengar gosip tersebut. Apalagi jika sebelumnya kita tidak pernah mengalaminya alias bersih dari gosip. Namun jika kita gegabah dan langsung mempercayainya, maka kita akan mempersulit diri kita sendiri. Karena itu langkah yang bijaksana yaitu kita harus mempunyai penilaian dan bersikap kritis terhadap setiap gosip yang datang. Sehingga dengan demikian kita dapat menentukan apakah gosip tersebut bisa di percayai atau tidak.
3. Carilah sumbernya.
Memang selama kita belum berhasil menemukan sumber penyebar gosip tersebut, maka kita akan terus di cekam oleh pertanya2an yang muncul dalam diri kita. Maka langkah yang perlu kita lakukan mencoba mencari tahu, siapa biang kerok yang telah menyebarkan gosip tersebut. Bisa jadi gosip itu di munculkan dari orang2 yang tidak senang atau iri dengan keberhasilan kita ataupun dengan keharmonisan keluarga kita.
4. Tanyakan langsung ke sumbernya.
Langkah ini bisa langsung di pake, apabila kita telah mengetahui siapa biang kerok (oknum) yang menyebarkan gosip tersebut. Dan kita berhak untuk melakukan klarifikasi mengenai kenapa gosip tersebut muncul. Tetapi kita harus bijaksana dalam menanyakan kebenaran gosip tersebut karena tujuan kita untuk mengetahui apa motif di baliknya. Atau juga bisa jadi, pelakunya tidak dilakukan oleh satu orang. Melainkan ada pihak lain yang turut andil dalam penyebaran gosip tersebut. Oleh karena itu kita perlu untuk mencari sapa pelakon yang bermain di belakang layar itu. Sehingga muncul keyakinan sebelum kita mengambil kesimpulan tentang gosip tersebut.
5. Berpikir realistis.
Dalam menghadapi gosip, kita perlu menghindari penggunaan perasaan yang berlebihan. Karena jika itu terjadi, maka di kuatirkan akan timbul sikap curiga terhadap orang lain. Sehingga mempersulit kita untuk berpositif thingking. Karena telah keburu perasaan kita pergunakan. Makanya yang perlu dilakukan adalah mencoba untuk berpikir secara realistis. Tujuannya jika kita dapat berpikir realistis. Maka, kita mampu menggunakan logika dalam menghadapi gosip tersebut. Dengan begitu kita tidak akan mudah terpengaruh karena gosip itu.
6. Evaluasi diri.
Di sini juga kita di tuntut untuk melihat dan menilai diri kita sendiri. Dan bertanya pada diri kita mengapa gosip tersebut dapat menimpa diri kita atau keluarga kita. Dalam melakukan evaluasi diri, kita di tuntut untuk jujur. Maksudnya jika gosip tersebut sesuai dengan bukti2 yang valid dan dapat di pertanggung jawabkan kebenarannya. Maka, kita harus mengakuinya. Sehingga dari kejadian itu kita dapat melakukan perbaikan2 dalam diri kita atau keluarga kita. Namun, bila sebaliknya ternyata gosip tersebut berasal dari data2 yang invalid atau tidak sesuai dengan kenyataan. Maka anggap saja gosip tersebut sebagai isapan jempol yang ingin menganggu ketenangan kita atau keluarga kita. Atau juga anggap sebagai cobaan dari Allah untuk menguji tingkat kesabaran kita.
7. Ambil hikmahnya.
Terlepas benar atau tidaknya gosip tersebut, sebenarnya kita dapat memetik hikmahnya. Yaitu, jika gosip tersebut benar. Maka, kita dapat melakukan perbaikan2 dimasa yang akan datang. Dengan demikian, kita tidak akan terperosok lagi ke dalam masalah yang sama. Karena dengan kejadian tersebut, kita semakin mawas diri dalam bertindak. Begitu juga bila gosip itu invalid. Maka kita perlu melakukan intropeksi diri, apakah selama ini prilaku kita terhadap orang2 sekitar kita sesuai dengan tuntutan lingkungan. Atau mungkin juga selama ini tanpa kita sadari, kita terlalu individualis, selfish, atau tidak mempunyai kepekaan dan solidaritas terhadap sesama. Sehingga ada orang yang sengaja melakukan ini dengan tujuan ingin memberi pelajaran buat kita.
*Semoga bermanfaat*
Read More......